Aktivis Salam Lima Jari dan LSM GAKK Sebut Proyek Pemadatan Tanah di Desa Mlorah Ada Backing Dibelakangnya

Nganjuk| Updatenewstv- Terkait dengan adanya pembangunan pabrik yang akan di bangun di Desa Mlorah, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Nganjuk menuai protes para pegiat aktifis anti korupsi yang tergabung dalam Salam Lima Jari serta LSM GAKK.

Pasalnya, dari vidio yang beredar di media sosial Facebook, diunggah oleh akun Mey Ho Mey, Yuliana Margaretha atau biasa dipanggil Yulma selaku Ketua Salam Lima Jari menganggap, pembangunan pabrik tersebut mementingkan golongan dari luar Nganjuk, dan terlihat jika tidak ada semangat lokal, seperti yang di jelaskan berpihak ke Investor material dan jasa dari luar Nganjuk.

Secara Normatif seharusnya Investor lokal lebih diutamakan dibandingkan Investor luar daerah, karena hal itu dapat membuktikan bahwa memiliki semangat lokal,” ucap Yulma.

Pabrik yang notabenya akan di bangun pabrik alas sepatu (New Era) di Desa Mlorah, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Nganjuk di sampaikan Yulma proyek tersebut dapat lolos karena diduga ada beking dari pihak militer seperti yang di sampaikan oleh Yulma Ketua Pegiat Anti Korupsi Salam Lima Jari.

Dari viralnya vidio yang tersebar di media sosial Facebook, Yulma Ketua Salam Lima Jari didampingi Sumarno, Ketua LSM GAKK Nganjuk dilokasi proyek yang sekarang masih dalam proses pemadatan dan pengurukan tanah, setelah dimenangkan oleh perusahaan PT. TMKI menganggap proyek tersebut tidak berpihak kepada masyarakat lokal nganjuk.

Dalam penyampaiannya di media sosial Facebook saat wawancara dilokasi proyek, Ia juga menyebutkan adanya dugaan keterlibatan oknum militer. Serta, Yulma juga menyebutkan beberapa nama oknum yang terlibat dalam pengerjaan proyek pemadatan tanah uruk yang dikerjakan oleh PT. TMKI untuk nantinya di bangun pabrik alas sepatu (New Era).

Pada saat waktu saya tanyakan Kadesnya, ternyata di loloskan oleh Kepala Desa, dimana diri ya menyatakan permisi bahwa dirinya (kades) tidak menerima apapun, tapi karena ini ada pesan – pesan sponsor yaitu dengan bakingan petinggi militer di Nganjuk, antaranya bernama Mega dari luar daerah dan Marno yang saya tidak tahu, kira-kira pensiunan berbau militer seperti itu” ungkapnya.

Yulma menegaskan, untuk kepala desa agar menarik kembali kata – katanya serta jika tidak, permasalahan akan di lanjutkan.

Pak kades, tarik lagi ucapanmu, apabila tidak, perkara ini akan berlanjut, karena kamu tidak memperhatikan semangat lokal, dengan mengedepankan konten – konten lokal, akane jadi masalah untuk dirimu,” pungkasnya.

 

(Ricko)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *