Nganjuk | Updatenewstv- Uji coba program makan siang gratis program Presiden terpilih Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka dibagikan ke seluruh siswa SD Negeri Banaran I Kertosono sebanyak 366 siswa.
Untuk memastikan keamanan kesehatan siswa, sebelum dimakanan di konsumsi siswa – siswi, para guru dan siswa mengecek kondisi makanan. Hasil dari pengecekan itu, para guru dan beberapa siswa menyadari bila makanan tersebut sudah basi tidak layak konsumsi.
Selanjutnya, para guru lantas berupaya menarik makanan itu dari siswa karena terindikasi tidak layak konsumsi. Namun, tampaknya ada siswa yang terlanjur mencoba sedikit makanan itu hingga akhirnya ada siswa yang diduga mengalami keracunan dari makanan tersebut.
Perlu diketahui, isi dalam kotak makanan yang diberikan tersebut terdiri dari, nasi, ayam bumbu bali, tahu goreng, dan sayur sop.
Dari kejadian itu, beredar informasi diduga salah satu pasangan calon Bupati Nganjuk terlibat dalam uji coba makan siang gratis yang marak di Kabupaten Nganjuk.
mengenai uji coba makan siang gratis yang marak di Kabupaten Nganjuk, ditumpangi salah satu pasangan calon Bupati Nganjuk periode 2024-2029.
Hal tersebut mendapati tanggapan dari Sony Setyaji selaku Ketua DPW Gempar Jawa Timur atau simpatisan Prabowo-Gibran yang menjadi penggagas dimulainya program itu di Nganjuk, bahwa ia menegaskan kabar itu tidak benar.
Ia mengaku hanya bekerjasama dengan Paslon Muhammad Muhibbin Nur-Aushaf Fajr Herdiansyah (Gus Ibin – Aushaf) untuk penyelenggaraan makan siang gratis dan bergizi di Kabupaten Nganjuk, atas permintaan dari pihak paslon.
Salah satu dari teman kita datang dengan bahasanya silaturahmi dan meminta untuk menjadi salah satu bagian dari kegiatan ini. Itupun sudah saya sampaikan bahwa kegiatan kami tidak ada kepentingan politik. Tidak ada kepentingan dari salah satu calon Bupati atau Gubernur maupun dari Parpol,” ujar Sony Setyaji pada Hari Minggu (06/10/2024).
Selesai menjelaskan, DPW Gempar Jawa Timur bersama tim Gus Ibin-Aushaf kedatangan Basori, mantan DPRD Nganjuk Fraksi Gerindra untuk mengikuti uji coba makan siang gratis.
Mereka sepakat bekerjasama hingga terkumpul total ada 7.000 porsi yang dibagikan ke Sekolah-sekolah. 3000 porsi dari Basori, 4000 porsi dari DPW Gempar Jatim dan Tim Gus Ibin – Aushaf.
Setelah kegiatan itu berlangsung, terdengar informasi bahwa percobaan makan siang gratis yang kini mulai marak di Kabupaten Nganjuk adalah inisiatif dari paslon Gus Ibin-Aushaf.
Ternyata ada salah satu kepala sekolah menginfokan ini ternyata ditumpangi, atas prakasa Gus Ibin – Aushaf Fajr. Setelah saya dengar, lalu besoknya diminta lagi untuk melanjutkan kegiatan (Kerjasama) saya stop. Karena melanggar komitmen yang sebelumnya terjadi,” ucap Sony.
Karena selama ini kami tidak ingin ditumpangi ataupun ditunggangi,”imbuhnya.
Setelah diakui sisi oleh pihak paslon, Sony aktif berkomunikasi kepada lembaga-lembaga sekolah. Menjelaskan jika kabar itu tidak benar.
Selanjutnya, Sony menghimbau kepada Lembaga-lembaga sekolah untuk Aktif berkomunikasi jika kabar tersebut tidak benar.
Teman-teman yang di lapangan saya minta untuk komunikasi aktif dengan pihak sekolah, untuk menyampaikan seperti komitmen awal kami tidak punya kepentingan politik,” tuturnya.
Lebih lanjut, Sony merasa kerja sama itu tidak cocok, karena bantuan ribuan makan siang gratis dari Gus Ibin-Aushaf tidak langsung diserahkan ke sekolah. Akan tetapi, dari berbagai dapur-dapur catering dikumpulkan jadi satu titik kemudian diambil oleh lembaga sekolah.
Dalam aturan, seharusnya makanan-makanan tersebut secara langsung diserahkan kepada pihak sekolah. Supaya, terjamin kualitas dan keamanannya.
Kalau dari beliaunya, skema pembagian ribuan makan siang gratis di kumpulkan di satu titik, kemudian diambil oleh pihak sekolah. Kalau dari kami langsung diantarkan ke sekolah masing-masing, apabila terjadi sesuatu bisa langsung mendeteksi ohh dapurnya ini. Kalau dikumpulkan jadi satu tidak bisa dideteksi,” pungkasnya.
(Ricko)