Nganjuk | Updatenewstv- Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Nganjuk sejak siang hingga sore hari pada Sabtu (22/12/2024) menyebabkan terjadinya banjir di sejumlah wilayah.
Hujan dengan intensitas tinggi ini menyebabkan debit air meningkat secara signifikan, mulai dari wilayah dataran tinggi menuju dataran rendah, yang mengakibatkan banjir di beberapa desa.
Berdasarkan laporan tim Update News TV, ratusan rumah di puluhan desa terendam air, serta akses jalan yang licin dan sulit dilalui. Salah satu desa yang terdampak parah adalah Desa Sendangbumen, Kecamatan Berbek.
Menurut Saeran, salah seorang warga Desa Pogalan, Sendangbumen, banjir kali ini disebabkan oleh hujan deras yang turun selama dua jam.
Air hujan yang turun dengan derasnya, ditambah dengan aliran air dari daerah dataran tinggi, menyebabkan air meluap dan merendam rumah-rumah warga.
Hujan terjadi selama dua jam, indikasi air mulai naik sekitar magrib,” ujar Saeran.
Banyak rumah yang terendam, bahkan satu kampung di Pogalan terendam hingga air mencapai di atas lutut,” ucapnya.
Saeran juga menyebutkan bahwa banjir serupa sudah terjadi enam kali, dengan kejadian terburuk yang mencapai ketinggian air hingga satu meter. Ia menduga, salah satu penyebab terjadinya banjir kali ini adalah adanya pohon bambu yang ambruk dan menutupi sungai, memperlambat aliran air.
Kami sebelumnya sudah mencoba menangani pohon bambu itu, tetapi tanahnya longsor,” tambahnya.
Selain itu, banjir juga terjadi di daerah Sungai Tanjung, Kecamatan Nganjuk, yang menyebabkan pihak kepolisian menutup jalur jalan dari Tanjung menuju Ploso demi menghindari kecelakaan.
Pj Bupati Nganjuk, Sri Handoko Taruna, menanggapi kejadian ini dengan menyatakan bahwa banjir merupakan hal yang wajar terjadi mengingat musim hujan yang sedang berlangsung.
Karena ini musim penghujan, debit air di Nganjuk bagian atas bertambah, yang menyebabkan sungai di Nganjuk bagian bawah meluap,” ungkap Sri Handoko.
Namun, Pj Bupati juga menyebutkan bahwa luapan air hujan berdampak pada pengguna jalan.
Di sisi sungai yang meluap, air membanjiri jalan di sekitar sungai. Penyebabnya adalah ranting bambu yang menutupi saluran air dan sungai, yang sudah kami atasi dengan mendatangkan alat berat.” ucap Sri Handoko.
Pj Bupati Nganjuk di bantu beberapa Dinas yang dapat menangani permasalahan tersebut.
Sri Handoko menambahkan, bahwa upaya pembersihan dan perawatan saluran air akan terus dilakukan bersama instansi terkait.
Pemerintah akan terus melakukan program pembersihan saluran air dan menghimbau warga untuk membuang sampah pada tempatnya, agar aliran air dapat berjalan dengan lancar dan aman,” ujarnya.
Meski tidak ada korban jiwa atau ternak dalam kejadian ini, masyarakat berharap pemerintah daerah segera menangani permasalahan ini untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang.
(Ricko)