Nganjuk | Updatenewstv- Suara warga Nganjuk semakin keras terdengar. Aspirasi dan curhatan mereka menjadi pendorong semangat bagi saya untuk berjuang demi kesejahteraan masyarakat. Dalam diskusi dengan para pedagang, salah satunya adalah seorang janda yang mengeluhkan minimnya bantuan untuk kaum janda, terungkap betapa pentingnya perhatian pemerintah terhadap nasib mereka.
Keluhan lain datang terkait kenaikan harga karcis parkir yang bertambah Rp2.000. Masyarakat mengungkapkan bahwa, meski tidak masalah jika pasar ramai, kenaikan ini sangat terasa saat kondisi sepi dan berpengaruh pada perekonomian mereka.
Menanggapi hal ini, Bunda Ita mengajak semua pihak untuk bersama-sama mengevaluasi situasi demi meningkatkan kesejahteraan pedagang dan masyarakat di Kabupaten Nganjuk. Dia berkomitmen untuk mengakomodir permintaan pedagang yang berjuang setiap harinya.
Uang untuk pendidikan dan pembangunan akan diringankan,” jelas Bunda Ita. Setelah terpilih bersama Mbak Zuli, mereka berencana menghadirkan solusi melalui kartu Cerdas Jayamrta, yang akan membantu masyarakat, termasuk beasiswa bagi pelajar.
Namun, tidak hanya isu ekonomi yang dihadapi. Salah satu pembeli juga mengeluhkan sikap tukang parkir yang marah ketika ia menolak membayar parkir dengan harga baru senilai Rp6.000. Kejadian ini menyoroti ketidakpuasan masyarakat terhadap kebijakan yang diterapkan.
Dengan berbagai aspirasi dan tantangan yang ada, Bunda Ita tetap menjadi pilihan utama.
Yang penting adalah komitmen untuk bekerja ke depan sesuai harapan masyarakat Nganjuk,” tegasnya.
Menurut Bunda Ita, suara warga bukan sekadar keluhan, tetapi panggilan untuk perubahan.
(Ricko)