Nganjuk | Updatenewstv- Komisi III Kabupaten Nganjuk targetkan selasai satu bulan setengah proyek pembangunan Jembatan Kecubung yang ambles, berdampak pada Jalan raya arah Kecamatan Loceret menuju Kecamatan Tanjunganom berlokasi di Desa Kecubung, Kecamatan Pace, Kabupaten Nganjuk.
Amblesnya jembatan setengah bangunan itu dikarenakan terdapat kesalahan teknis perencanaan dari instansi terkait penanganan jembatan yang kurang tepat pada teknis pembangunan dan juga kesalahan mengenai hasil pemetaan.
Sementara itu, Sekretaris Komisi III Aria Tri Putra Tya Sekretaris Komisi III DPRD Kabupaten Nganjuk mengatakan, Kejadian terjadi pada pengerjaan Pembangunan jembatan yang kurang maksimal dan tidak menutup kemungkinan karena armada yang melintas melebihi batas beban muatan. Pada Perbaikan jembatan tersebut pemerintah tidak akan mengeluarkan dana untuk perbaikan jembatan.
Tak ada biaya tambahan dari pemerintah kabupaten, biaya rekonstruksi ulang bagian jembatan yang ambles sepenuhnya akan ditanggung oleh pihak kontraktor. Semua sudah menjadi tanggungjawab penyedia jasa ketika ada kerusakan” ungkapnya
Selanjutnya, Langkah yang akan diambil Komisi III menindak lanjuti kesepakatan dari instansi terkait dan pihak kontraktor serta masyarakat. Karena dari awal sebelum pengerjaan pembangunan jembatan tidak mengantisipasi dampak kedepan dari jalan yang sering di lalui kendaraan dengan tonase besar.
Proses pengerjaan secara keseluruhan sendiri ditargetkan akan selesai dalam kurun waktu kurang lebih selama dua bulan kedepan.” Tambahnya
Tidak hanya itu, terdapat beberapa keganjalan dari Pembangunan jembatan kecubung yang telah menelan anggaran sekitar Rp. 3.801.517.000.00 dari dana APBD tahun anggaran 2024. Yang dikerjakan Dinas PUPR Nganjuk melalui penyedia jasa dari CV. Veteran Indah. Hasil dari peninjauan Komisi III DPRD Kabupaten Nganjuk, mendapati temuan dari proyek tersebut berupa tidak adanya kalender kerja serta data dokumentasi dari awal pengerjaan hingga saat ini.
Terlebih lagi, hasil temuan akan di bawa sampai rapat Komisi III dan di evaluasi di rapat kerja dengan dinas terkait, untuk menindak lanjuti mengenai kontraktor yang mengerjakan proyek tersebut.
Selain itu, menurut keterangan dari Pendik sebagai Kontraktor CV. Veteran Indah mengungkapkan, bahwa dirinya tidak mendeteksi akan terjadinya longsor. Karena setelah melakukan pemasangan pancang, bentuk tanahnya sangat bagus dan mendukung.
Dari awal tidak terdeteksi, setelah kita melakukan pemancangan, bentuk tanah itu sangat mendukung dan bagus. Bahkan setelah kita gali ada satu minggu baru longsor. jadi hal seperti itu yang tidak bisa kita prediksi, yang semula kita prediksi kuat tidak longsor, ternyata terjadi longsor,” ungkapnya.
Pendik sebagai kontraktor CV. Veteran Indah mendapat support serta saran dari Dinas dan Komisi III untuk melakukan langkah-langkah mempercepat progres pengerjaan, struktur segera dilaksanakan secepatnya dan diarahkan melakukan pekerjaan lembur. Serta memperhitungkan kompensasi untuk warga yang terdampak.
Saya akan fokuskan ke penanganan percepatan perbaikan jalan dan pembangunan Jembatan Kecubung agar selesai 100 persen dulu. Selanjutnya, jika permasalahan awal selesai dan ada tambahan terkait kompensasi, kita akan bicarakan dengan warga yang terdampak,” ujar pendik
(Ricko)