Nganjuk | Updatenewstv- Proyek pembangunan jembatan Kecubung di Desa Kecubung, Kecamatan Pace, Kabupaten Nganjuk berdampak kepada warga sekitar.
Saat ini, terdapat 4 rumah warga di Desa Kecubung, Kecamatan Pace, dan sejumlah bangunan terdampak pengerjaan proyek jembatan kecubung penghubung antar Desa dan Kecamatan.
Akibatnya, para pengusaha toko di sekitar lokasi pembangunan jembatan kecubung terdampak dari segi penurunan jumlah pelanggan atau omset.
Salah satunya pengusaha toko yang mengeluh dengan kondisi ini adalah Faisal.
Faisal mengatakan bahwa semenjak adanya proyek pembangunan jembatan tersebut, omset turun drastis dari awal Rp. 3.000.000 (Tiga Juta Rupiah) sekarang menjadi Rp. 200.000 (Dua Ratus Ribu Rupiah).
Warga terdampak menyayangkan tidak ada warga sekitar yang diberdayakan untuk bekerja di proyek itu.
Hingga saat ini, belum ada pembicaraan kompensasi terkait dampak dari proyek pembangunan jembatan kecubung tersebut.
Adanya dampak tersebut, warga mengadu ke Komisi 3 DPRD Kabupaten Nganjuk yakni Aria Tri Putra Tya S.T.
Dalam kesempatan itu, Aria meninjau lokasi proyek pembangunan jembatan dan bertemu secara langsung dengan warga terdampak, setelah mendapat keluhan masyarakat yang terdampak termasuk 4 rumah warga terdampak usahanya.
Dari adanya keluhan tersebut, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), Lembaga Kajian Hukum Perburuhan Indonesia (LKHPI) Hamid Effendi, ikut mengawal serta mengawasi perkembangan terkait dampak proyek tersebut.
Pembangunan jembatan kecubung menelan anggaran sekitar Rp. 3.801.517.000,00 dari dana APBD Tahun Anggaran 2024 yang dikerjakan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) melalui penyedia jasa CV. Veteran Indah, memulai pelaksanaan 24 Juni 2024.
(Ricko)