Perayaan Nyadran Desa Sonoageng, Marhaen-Trihandy di Harapkan Masyarakat Jadi Bupati dan Wakil Bupati Nganjuk

Nyadran menjadi tradisi Desa Sonoageng sejak zaman leluhur dengan dibuktikan pelaksanaan setiap tahun.

Dalam acara tersebut tampak lebih meriah dengan adanya berbagai pagelaran seni tradisional serta kehadiran pasangan Marhaen Handy.

Nyadran diawali dengan kirab budaya dan mengarak tumpeng sejauh 500 meter dari balai desa menuju makam leluhur desa, Mbah Said. Nama tersebut, oleh masyarakat setempat, diyakini sebagai orang yang pertama kali membabat Desa Sonoageng, sehingga beliau sangat dihormati sebagai pendiri desa.

Kehadiran Marhaen Handy tidak hanya sekedar hadir, tetapi ikut serta dalam seluruh rangkaian kegiatan yang dilaksanakan oleh panitia Desa Sonoageng. Seperti, memikul tumpeng dari balai desa mengarak menuju makam leluhur desa dan rangkaian kegiatan lainnya.

Selain itu, Marhaen Handy tampak akrab dengan masyarakat Desa Sonoageng, mulai dari memberi salam masyarakat desa yang menjadi simbol bahwa Marhaen Handy akrab dengan semua kalangan masyarakat di Kabupaten Nganjuk. Serta, foto bersama panitia hingga masyarakat yang hadir dalam acara nyadran tersebut.

Lancarnya kegiatan nyadran ini tidak luput dari semangat masyarakat Desa Sonoageng yang membantu mensukseskan pelaksanaan. Hal tersebut menunjukkan betapa kuatnya rasa kebersamaan dan kecintaan masyarakat Desa Sonoageng terhadap warisan budaya leluhurnya.

(Ricko)