Nganjuk | Updatenewstv- Mengenal lebih dekat dari sosok Ketua Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) sekaligus Anggota DPRD Kabupaten Nganjuk. Mulai dari awal karirnya hingga sukses masuk ke Dunia Politik.
Gondo Hariyono adalah seorang anggota DPRD Kabupaten Nganjuk masa bakti 2024-2029, Komisi IV dari Fraksi PDI Perjuangan, sekaligus Ketua Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) cabang Nganjuk pusat Madiun, memiliki hobi olahraga, terutama dibidang kesenian.
Sebelum terpilih menjadi Anggota Legislatif, Gondo Hariyono mengawali karir sebagai seorang Pendidik (Guru) sejak 1980, dengan SK dari Kepala Kantor Wilayah (KKW) Provinsi Jawa Timur, sebagai Guru Tidak Tetap (GTT) dengan gaji Rp 9.000 (Sembilan Ribu Rupiah). Gaji seorang guru terendah golongan 2A.
Gondo menjalani karir sebagai seorang pendidik (Guru) Matematika serta mendapatkan tugas menjadi guru Olahraga di SMP Negeri Pace Nganjuk.
Ia termotivasi sebagai seorang pendidik agar bisa mengabdikan diri kepada masyarakat Nganjuk.
Karena dedikasinya yang tinggi, pada tahun 1981, Gondo Hariyono diangkat menjadi PNS dengan gaji Rp 16.750 (Enam Belas Ribu Tujuh Ratus Lima Puluh Rupiah). dan memperoleh promosi untuk menduduki jabatan sebagai Kepala Sekolah di Kabupaten Kediri selama 3 periode.
Dengan Keahlian dalam mendidik selama kurang lebih 20 tahun mengabdi di bidang pendidikan. Tahun 2000, Gondo diangkat menjadi Kepala Sekolah SMP Negeri 2 Plosok Klaten Kabupaten Kediri pada masa belum Otonomi Daerah.
Setelah dari SMP Negeri 2 Plosok Klaten, Ia dipindahkan ke SMP Negeri 1 Plemahan Kabupaten Kediri tetap menjadi Kepala Sekolah selama 2 Tahun 8 Bulan dan dialihkan lagi ke SMP Negeri 1 Grogol Kabupaten Kediri.
Gondo mengucap syukur Alhamdulillah selama di Kediri dapat diterima baik dan mendapatkan prestasi yang cukup membanggakan masyarakat. Karena Sekolah yang Ia pegang, SMP Negeri 1 Grogol bisa menjadi Sekolah Rintisan Berstandart Internasional pada Tahun 2009-2010.
Pada tahun 2011, masa baktinya sebagai Kepala Sekolah habis. Karena Kemendikbud menyatakan hanya tiga (3) periode atau 12 Tahun dan kembali menjadi seorang pendidik.
Gondo Hariyono memiliki kenangan berharga menjabat sebagai Ketua Paguyupan Kepala Sekolah SMP Negeri di Kabupaten Kediri selama 2 periode.
Oleh karenanya, dari pengalaman itu, Gondo Hariyono ingin mengabdikan kepada masyarakat Nganjuk kembali.
Kemudian tahun 2011 kembali ke Nganjuk menjadi seorang guru, tidak lagi Kepala Sekolah di SMP Negeri 1 Nganjuk selama 8 bulan.
Dari Orang tua Gondo Hariyono bekerja sebagai petani kecil dan pedagang sembako dipasar menginginkan, bahwa anaknya harus bisa menjadi pegawai, apapun pekerjaannya yang penting pegawai.
Ia juga mendapatkan Support dari Orang tuanya, meskipun dengan biaya yang sangat terbatas.
Sebelum kembali ke Nganjuk, Gondo telah mengikuti Diklak Pengawas Sekolah (DPS). Setelah itu Ia kembali di Nganjuk diangkat sebagai pengawas sekolah di SMP Negeri Kabupaten Nganjuk, Kemudian pindah ke Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Nganjuk
Alasan Gondo masuk di dunia Politik bahwa Ia ingin mengabdi kepada masyarakat, kalau guru hanya mencerdaskan anak-anak bangsa.
Akhirnya Ia alih Profesi dan meniti karir ke Struktural pada tahun 2014, dimana pada waktu itu Ia mendapatkan Promosi dari Bupati untuk menjabat sebagai sekretaris Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Nganjuk.
Beberapa bulan kemudian, Gondo dipromosikan sebagai Sekretaris Dinas Kominfo, merangkak Plt. Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Nganjuk tahun 2014-20215.
Terlebih lagi Gondo Hariyono pada saat itu sempat mendapatkan amanah menjabat sebagai Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Nganjuk tahun 2015-2016.
Sempat juga dialihkan menjadi Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Nganjuk, dan merangkak lagi menjadi Plt. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Nganjuk.
Setelah mendapatkan kesempatan untuk menjabat sebagai Kepala Dinas, Gondo Hariyono memutuskan untuk merelakan jabatannya sebagai Kepala Dinas demi bisa mengabdi lebih besar kepada masyarakat yakni di Legislatif melalui Partai PDI Perjungan pada bulan April 2019.
Pada awal karirnya menjadi Anggota Legislatif, Gondo Hariyono tidak mendapatkan dukungan dari keluarga. Tetapi, Ia sebagai Kepala Keluarga memberikan penjelasan bahwasannya Ia ingin mengabdi kepada masyarakat.
Gondo bercita-cita sampai kapanpun selama tuhan memberikan kesehatan dan panjang usia, Ia akan tetap mengabdi kepada masyarakat. Dilanjut dengan kalimat tegas, Tiada Hari Tanpa Pengabdian Bagi Saya.
Setelah mendapatkan restu dari keluarga, Gondo langsung mendaftarkan diri menjadi Anggota DPRD Kabupaten Nganjuk melalui Partai PDI Perjuangan, sesuai dengan saran keluarga untuk melalui PDI Perjuangan.
Alasan keluarga menyarankan Gondo Hariyono daftar melalui Partai PDI Perjuangan karena, Kakeknya seorang tokoh PNI, Pamannya juga Aktivis PNI, sehingga dari situ Gondo sebagai cucunya ingin melanjutkan di PDI Perjuangan yang penuh dengan semangat berjuang.
Menurut istri dari Gondo Hariyono, Hajah Dewi Sriani Gondo Hariyono bahwa, beliau sebagai seorang Kepala Keluarga, sebagai Suami, sebagai Bapak, sebagai kakek, beliau merupakan pribadi yang sabar, rendah hati, penyayang, pendiam. Seperti contoh beliau ketika marah lebih suka diam.
Hajah Dewi Sriani memberikan alasan restunya terkait beliau daftar sebagai Anggota Legislatif adalah beliau memiliki cita-cita yang mulia dimana cita-cita tersebut berupa pengabdian kepada masyarakat.
Istri dari Gondo Hariyono menyebutkan jika Ia hanya bisa mendukung sang suami dan memperhatikan kesehatannya, terlebih lagi untuk konsumsinya. Ia juga selalu menyediakan air putih disetiap aktivitas sang suami, karena beliau (Gondo Hariyono) di konsumsi air putihnya kurang. Tak lupa juga setiap sang suami pulang kerja, Hajah Dewi Sriani selalu mempersiapkan jus dan vitamin agar sang suami tetap terjaga kesehatannya.
Terkait tanggapan Gondo Hariyono kepada keluarga bahwa Ia sangat bersyukur kepada Tuhan, karena sudah mempertemukan istri yang mensupportnya dalam setiap kegiatan, kemudian peduli, mau mengingatkan, perhatian.
Kepada anak-anaknya, Gondo selalu mengingatkan untuk tetap iman taqwa kepada Allah, disiplin belajar, disiplin kerja. Tetapi yang Ia tanamkan terkait disiplin bukan seperti militer, tapi disiplin yang keras kepada diri sendiri dan lunak kepada orang lain.
Sebelum menutup percakapan, Gondo Hariyono menyampaikan kalimat yang sangat-sangat berarti untuk Keluarga, Nganjuk, bahkan untuk Bangsa Indonesia.
Kalimat tersebut berbunyi “Memang semuanya itu berawal dari Keluarga, Negara ini pun berawal dari Keluarga, jikalau keluarga ini istrinya betul-betul kuat, maka keluarga itupun juga akan kuat, Negarapun juga demikian. Jadi istri ini tiangnya keluarga, di Negara juga gitu, kalau tiangnya rusak, maka rusaklah keluarga itu“.
Harapannya untuk Kabupaten Nganjuk menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024. Mudah-mudahan masyarakat mendapatkan pemimpin yang bijaksana, bisa ngemong (Mengasuh) masyarakat, dan benar-benar komitmen mengabdi kepada masyarakat. Bukan karna pamrih, bukan karna ingin sesuatu jabatan, tetapi benar-benar mau mengabdi kepada masyarakat.
Cerita itu disampaikan saat Program Podcast bersama Tim Update News tv dengan tema Bincang Santai. Didampingi Staf Pribadinya, Slamet Ariadi.
Podcast tersebut bertempat di kediaman Gondo Hariyono, Jl. Lurah Surodarmo II No.16, Bogo Kidul, Desa Bogo, Kecamatan. Nganjuk, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, Minggu (16/06/2024).
(Ricko)