NGANJUK | Updatenewstv- Minggu (24/09/2023) – Dalam upaya mendekatkan civitas akademika Unesa dengan masyarakat dan produk unggulan lokal, acara PKM dengan Tema Sosialisasi Manajemen Produk dan Merk Shuttlecock yang diselenggarakan di SDN Tanjungrejo, Kecamatan Loceret, Kabupaten Nganjuk. Acara ini bertujuan untuk memberikan informasi lebih mendalam tentang produk dan merek Shuttlecock yang merupakan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu Program Pengabdian pada masyarakat yang diadakan Desa Loceret, karena nganjuk terkenal dengan home industri dan produksi shuttlecock.
Sosialisasi ini dihadiri oleh Kabib Pemuda dan Olahraga Samsudin, S.Pd, M.Pd, Pemaparan Managemen Produk dan Merk M. Yusuf Fandora, S.E Ketua Acara dan Perwakilan dari Pimpinan dari UNESA Dr. Abdul Hafidz, S.Pd, M.Pd, Ketua PKM Yanuar Alfan Triardhana, S.Or, M.Kes, Tim PKM Hafid Kholidi, S.E, M.SM, Dr. Nur Ahmad Arif, M.Pd, Andhega Wijaya, S.Pd Jas, M.Or serta Komunitas Shuttlecock.
Para ahli memberikan presentasi tentang penjelasan kualitas, bahan, dan teknologi yang digunakan. Tidak hanya itu, mereka juga memberikan cara mengurus hak paten dan merk dalam memberikan lebel shuttlecock agar bisa memotivasi masyarakat di tanjungrejo terutama dengan industri shuttlecock dilahirkan dari home industri.
Terutama banyak sekali yang adadi tanjungrejo itu pengrajin dari rumahan,terus ada namanya diberikan suatu ilmu terus merangsangsupaya standart cock yang dihasilkan juga sesuaidengan standart internasional dan nasional, Tutur Kabib Pemuda dan Olahraga Samsudin
Dari sosialisasi ini produk dan merk shuttlecock untuk meningkatkan pemasaran dan juga hak paten perbandingan merk dan juga untuk memajukan ekonomi khususnya di tempat produsen di kabupaten nganjuk.
Kami mengadakan kegiatan ini untuk membantu masyarakat produsen shuttlecock agar meningkatnya perekonomian serta membuat produk cock berkualitas agar masuk internasional atau nasional, Ungkap Ketua PKM Zanuar
Diharapkan dengan adanya pengabdian masyarakat yang dari universitas negeri surabaya ini tentunya bisa meningkatkan kualitas dan produk shuttlecock yang dihasilkan dari produksi rumahan.
Bagus berkaitan dengan merk karena pengrajin belum banyak yang bermerk,jadi harus ada yang bermerk. mudah-mudahan temen terinspirasi untuk berikutnya agar mempunyai merk yang sangat jelas pengen punya merk dan berkembang karena shuttlecock hanya istilah putihan tanpa merk tidak bisa menjamin cock itu bagus dan berkembang, Ucap Budi salah satu Anggota Komunitas Shuttlecock
(ILHAM)