Wabup Nganjuk Kembalikan Parsel Lebaran dari OPD, Trihandy: Seharusnya Kepala OPD Melayani Rakyat, Bukan Pejabat

Nganjuk | Updatenewstv- Tradisi memberikan parsel dan ucapan selamat Hari Raya IdulFitri dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) kepada pejabat Forkopimda di Kabupaten Nganjuk sudah berlangsung bertahun-tahun.

Kebiasaan tersebut seolah-olah menjadi hal yang wajar dan terus berkembang setiap tahunnya. Namun, Lebaran kali ini menghadirkan perubahan signifikan berkat sikap seorang pemimpin muda, Wakil Bupati Nganjuk, Trihandy Cahyo Sapuro.

Trihandy Cahyo Saputro atau sering disapa Mas Handy kali ini memutuskan untuk mengembalikan seluruh parsel yang diterimanya dari OPD. Langkah ini mengejutkan banyak pihak dan menjadi sorotan publik.

Tindakan tersebut dinilai sebagai contoh nyata dari pemimpin yang berintegritas, serta menjadi upaya untuk menghindari praktik gratifikasi di lingkungan pemerintahan.

Saya percaya, di tengah situasi yang penuh tantangan ini, di mana efisiensi dan pelayanan publik menjadi prioritas, kepala OPD harus fokus bekerja untuk rakyat, bukan untuk melayani pejabat,” ujar Mas Handy.

Keputusan Wakil Bupati Nganjuk itu menuai berbagai respons. Banyak yang memuji langkah tersebut sebagai sebuah upaya untuk mewujudkan pemerintahan yang lebih transparan, jujur, dan berorientasi pada kepentingan masyarakat. Langkah tersebut juga menjadi tantangan bagi pejabat lain untuk merefleksikan kembali kebiasaan memberikan parsel di kalangan birokrasi.

Menurut Dr. Wahju Prio Djatmiko, seorang pengamat hukum, pemberian parsel kepada pejabat merupakan bentuk tradisi gratifikasi yang sudah berlangsung lama. Ia mengapresiasi tindakan Wabup Trihandy Cahyo Sapuro sebagai bentuk kepemimpinan yang menekankan pada prinsip “Tidak Perlu Dilayani, Tetapi Harus Melayani.”

Sikap ini sangat penting untuk menegakkan tata kelola pemerintahan yang bersih dan bertanggung jawab,” tambah Dr. Wahju Prijo Djatmiko.

Di sisi lain, keputusan ini tidak luput dari beragam persepsi. Beberapa kepala OPD mengungkapkan kebingungannya setelah pemberian parsel mereka ditolak.

Kami berpikir apakah kami telah melakukan kesalahan atau bahkan membuat Wabup marah. Padahal, pemberian parsel ini adalah bentuk perhatian dan penghargaan kami kepada pemimpin,” kata salah seorang kepala OPD yang enggan disebutkan namanya.

Langkah berani yang diambil oleh Tri Handy ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi pejabat lainnya, serta memperkuat komitmen dalam menciptakan birokrasi yang bebas dari praktik-praktik yang dapat mencederai integritas pemerintah.

 

(Ricko)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *