Nganjuk | Updatenewstv- Perkembangan Pilkada Kabupaten Nganjuk kian membuat bingung masyarakat.
Pasalnya, dari nama-nama calon yang muncul, serta poster-poster yang bertebaran hingga saat ini, belum ada calon yang mendapatkan rekom.
Baru-baru ini, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Nganjuk dengan Partai Gerindra mendeklarasikan serta mengusung pasangan Muhammad Muhibbin Nur (Gus Ibin) bersama Ausaf Fajr Herdiansyah dalam pertarungan perebutan kursi Bupati dan Wakil Bupati Nganjuk.
Namun, dari deklarasi PKB Nganjuk sangat terlihat antusias dorongan dari PKB Nganjuk yang menginginkan Gus Ibin segera berpasangan dengan Ausaf Fajr, agar dapat menjadi tanda untuk DPP PKB Pusat mengeluarkan surat rekom, mengingat isi dari surat yang di keluarkan berisi surat tugas tahap 1 kepada Gus Ibin.
Sementara itu, menurut Ketua DPC Gerindra Nganjuk, deklarasi ausaf fajr merupakan langkah awal dalam perkembangan politik Pilkada Nganjuk. Kalau nanti ada perubahan calon dan koalisi, dirinya tidak bisa memutuskan, apapun tergantung perintah DPP Pusat, karena DPC Gerindra Nganjuk taat dan patuh terhadap DPP.
Disisi lain, pasangan Marhaen Djumadi dan Trihandy Cahyo Saputro hingga saat ini masih menunggu turun tangan rekom dari Partai PDI Perjuangan serta Partai Demokrat.
Seperti yang di sampaikan oleh Ketua DPC Partai Demokrat Nganjuk, Endah Sri Murtini bahwa, Trihandy di usung oleh Partai Demokrat untuk nantinya maju dalam Bursa Pilkada Nganjuk.
Mengingat lelaki yang biasa dipanggil Mas Handy tersebut dalam pertarungan Pemilihan DPRD Nganjuk mendapatkan 30 ribu suara di dapil 1. Hal tersebut menjadi modal utama untuk maju di Pilkada Kabupaten Nganjuk.
Namun, hingga saat ini Partai Demokrat belum juga menurunkan rekom Trihandy Cahyo Saputro, yang menginginkan berpasangan dengan Marhaen Djumadi.
Selain itu, Marhaen Djumadi juga yang merupakan calon ekamben dari PDI Perjuangan, hingga saat ini juga belum mendapatkan rekomendasi mandat partai dari DPP PDIP.
Dikonfirmasi melalui pesan singkat, Marhaen menjelaskan bahwa rekom dari DPP PDIP belum di turunkan. Namun, perkiraan akhir bulan Juli dapat turun sembari melihat perkembangan politik yang ada.
Hal ini menjadi peran sentral Partai Hanura, Nasdem dan Golkar Nganjuk, yang hingga saat ini belum dapat di lihat arah politiknya.
Menurut kalangan-kalangan politik, Partai Hanura dan Nasdem dianggap dapat berkoalisi dan mengusung calon baru. Hal tersebut sangat berpotensi dikarenakan jika para calon tidak bisa merangkul Partai Hanura dan Nasdem yang digabung mempunyai 11 kursi.
Melihat perkembangan, Partai Golkar Nganjuk juga hingga saat ini belum dapat dipastikan, pasalnya Partai Golkar juga tidak membuka pendaftaran bacabup dan bacawabup dari partai golkar. Namun, terlihat dalam perkembangannya, Partai Golkar sudah menjalin komunikasi dengan Marhaen Djumadi, Trihandy Cahyo Saputro, Ausaf Fajr Herdiansyah, serta beberapa partai politik (Parpol) yang ada.
(Ricko)