Petani Bawang Keluhkan Biaya Pengendalian Hama

Nganjuk | Updatenewstv- Petani Bawang Merah Kabupaten Nganjuk membutuhkan modal yang besar untuk bercocok tanam, satu hektare lahan pertanian bawang merah membutuhkan biaya minimal sebesar Rp 80.000.000 hingga Rp 120.000.000. Modal yang dikeluarkan terkadang tidak sesuai dengan keuntungan yang di dapatkan, untuk mendapat keuntungan lebih dari Rp 16.000 per kilogram, petani bawang merah lebih memilih untuk menyimpan hasil panennya dan akan dijual saat harga mulai naik.

“Jika harganya seperti saat musim kemarau kemarin, harganya anjlok sampai Rp 8.000 per kilogram, petani pasti rugi pada saat harga bawang merah anjlok,” ujar sutrisno petani bawang

Efek dari proses penyimpanan yang terlalu lama juga dapat menyebabkan berat bawang merah menjadi turun sampai 30 persen, penurunan berat bawang merah itu juga berdampak kepada pendapatan petani.

Agar tidak terlalu rugi petani harus bisa mengatur keuangan dengan semaksimal mungkin, termasuk untuk menghadapi berbagai macam ancaman yang bisa menimpa bagi petani. Seperti Serangan hama saat musim kemarau saat ini yang menjadi masalah tidak terduga.

Untuk membasmi dan mengurangi serangan hama, para petani harus menggunakan fungisida dan insektisida yang biayanya bisa mencapai Rp 10.000.000 hingga Rp 12.000.000 untuk lahan seluas 100 ru. Biaya ini dianggap terlalu besar untuk pengeluaran pembasmi hama bawang merah.

Sutrisno petani bawang asal Desa Sumberjo, Kecamatan Gondang  itu mengatakan biaya sebanyak itu bisa dikurangi dengan light trap. Light trap merupakan pengundang hama disaat malam hari, yang berfungsi mengundang hama untuk mendekati lampu yang akhirnya jatuh pada bak perangkap yang sudah diisi air dan diterjen yang akhirnya hama akan mati.

“Ibaratnya dengan harga yang tidak jauh berbeda, light trap bisa digunakan 2 tahun, sedangkan pestisida atau obat digunakan dalam satu musim saja. Tanam bawang satu tahun bisa lebih dari 2 musim,” ucap Sutrisno petani bawang

 

(Risa)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *