Nganjuk | Updatenewstv- Keluhan sejumlah warga terkait dugaan bahan bakar minyak (BBM) tercampur air di SPBU Pace, Kabupaten Nganjuk, akhirnya mendapat perhatian serius dari pemerintah daerah.
Inspeksi mendadak (Sidak) dilakukan pada Senin (2/6/2025) oleh Wakil Bupati Nganjuk, Trihandy Cahyo Saputra, bersama tim dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag), Forkopimcam Pace, serta perwakilan Pertamina cabang Kediri.
Sidak ini merupakan tindak lanjut dari laporan kerusakan kendaraan milik warga usai mengisi BBM di SPBU tersebut.
Bulan lalu kita terima laporan ada dua mobil dan empat motor yang lapor ke Polsek karena kendaraannya mengalami kerusakan usai isi BBM di SPBU Pace,” ungkap Trihandy.
Dari hasil penyelidikan sebelumnya, ditemukan adanya kebocoran pada tandon penyimpanan BBM yang menyebabkan sekitar 60 liter Pertalite tercemar air. Kondisi ini diperparah oleh kelalaian petugas SPBU yang tidak melakukan pengecekan rutin terhadap tandon selama empat hari berturut-turut.
Merespons temuan tersebut, Pertamina bertindak cepat dengan menguras seluruh isi tandon yang terkontaminasi dan menghentikan sementara operasional SPBU untuk proses normalisasi. Selain itu, Pertamina juga telah memberikan kompensasi kepada para konsumen yang dirugikan.
Kami pastikan seluruh konsumen yang terdampak, yakni dua mobil dan empat motor, telah menerima ganti rugi. Saat ini kualitas BBM di SPBU Pace sudah kembali normal,” jelas perwakilan Pertamina Kediri saat mendampingi sidak.
Wabup Trihandy menegaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Nganjuk tidak akan tinggal diam dan akan terus memantau kondisi SPBU di wilayahnya.
Kami ingin pastikan hal serupa tidak terjadi di SPBU lain. Konsumen harus mendapatkan pelayanan yang aman dan berkualitas,” ujarnya.
Kasus ini menjadi pelajaran penting bagi seluruh pengelola SPBU agar lebih disiplin dalam melakukan pengecekan dan pemeliharaan instalasi BBM, demi menjaga kepercayaan dan keselamatan masyarakat.
(Ricko)