Nganjuk| Updatenewstv- Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Koordinator Daerah (Korda) Kediri dengan semangat Jurnalisme Positif menggelar Focus Group Discussion (FGD) bertajuk Cerdas Memilih Media & Keterbukaan Informasi Publik, Selasa (14/5/2024).
Kegiatan berlangsung di Cafe Ewok berlokasi di Jalan Kawi, Mojoroto, Kota Kediri menghadirkan narasumber, Ketua IJTI Pengda Jawa Timur, Ahmad Willyanto dan Majelis Etik Nasional AJI Indonesia, Dwijo U Maksum, diikuti tamu undangan dari unsur TNI-Polri, Perwakilan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, Organisasi dan Perusahan Pers, Jurnalis serta pihak terkait lainnya.
Ketua IJTI Korda Kediri, Roma Duwi Juliandi mengungkapkan, beberapa keluhan dari narasumber yang kebetulan kebingungan, mereka berusaha sampai mau verifikasi sendiri bagaimana mendeteksi media ini kredibel ataupun tidak, sehingga mendasari atas hal tersebut akhirnya IJTI Korda Kediri menggelar acara cerdas memilih media.
Tidak hanya itu karena sehubungan juga tamu undangan adalah narasumber (penyelenggara negara) akhirnya juga kita mensosialisasikan pentingnya Keterbukaan Informasi Publik, yang tentunya harapannya ketika nanti wartawan yang melakukan tugas-tugas jurnalistiknya itu akan diberikan informasi yang se terang-terangnya sesuai dengan ketentuan Informasi Publik yang sudah disampaikan dalam Focus Group Discussion hari ini, urainya.
Ketua IJTI Pengda Jawa Timur, Ahmad Willyanto mengucapkan terima kasih dan mengapresiasi rekan IJTI Kediri yang sudah menginisiasi, kegiatan FGD pada kali ini. Serta permasalahan yang sering dihadapi dari institusi di daerah ya ketika mereka memutuskan untuk mengirimkan publikasi kepada media yang mana.
Memang agak sulit tetapi mudah-mudahan dengan adanya FGD ini, sekarang ini saat ini sudah bisa memberikan gambaran bahwa ada media-media yang memang harus kita rangkul untuk memberikan solusi terhadap bagaimana mereka akan mengadakan publikasi, jadi tidak akan salah terhadap media yang boleh saya katakan tidak profesional dan kembali kepada media-media yang profesional. ungkapnya
Dewan Pers sudah memberikan regulasi bagaimana cara memilih media kalau misalnya ini adalah media profesional, media yang sudah terverifikasi, melakukan kesalahan jurnalistik itu ada skema penyelesaian, tetapi kalau media yang melakukan kesalahan jurnalistik adalah media yang tidak profesional maka Dewan Pers akan lepas tangan dan ini bisa dilanjutkan ke hukum-hukum yang digunakan pada umumnya.
Saya kira itu penting karena tujuan daripada bermedia itu adalah untuk menyampaikan aspirasi untuk menyampaikan sosialisasi tentunya ini yang akan sampai ke masyarakat, sebagaimana yang diinginkan oleh penyampai berita, tidak ada kesalahan berita tidak ada permasalahan di belakang, jelasnya
Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Kediri, Apip Permana usai mengikuti acara menuturkan, “Kami sangat mengapresiasi sekali sebagai pemerintah terkait kegiatan ini, karena dengan adanya kegiatan ini memberikan pemahaman, membuka wawasan bagaimana sih kami di pihak pemerintah selaku partner dari media.”
Cara memilih media yang baik, cara memilih media yang berkualitas bagaimana, ya itu menjadi dasar kami untuk bisa menentukan atau memutuskan atau memilih media yang memang secara administrasi, secara hukum memang layak untuk di ajak kerjasama, ucapnya
Dan lagi-lagi acara ini kami mengapresiasi juga karena ternyata organisasi IJTI juga punya kepedulian membangun, mencerdaskan masyarakat lewat forum ini yang tentunya kami berharap ini tidak hanya berhenti disini, ada kegiatan lain sebagai tindak lanjut dari Focus Group Discussion, pungkas Apip.
(TIM)