
Nganjuk | Updatenewstv- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nganjuk harus kembali berhemat setelah pemerintah pusat memangkas dana Transfer ke Daerah (TKD) untuk tahun depan sebesar Rp275 miliar.
Bupati Nganjuk, Marhaen Djumadi, mengungkapkan pemotongan tersebut merupakan tantangan berat bagi keuangan daerah.
Volumenya cukup besar, jadi kami harus melakukan efisiensi dan evaluasi ulang program,” kata Kang Marhaen, Selasa (7/10/2025).
Ia menjelaskan, efisiensi akan difokuskan pada kegiatan yang bersifat seremonial atau tidak berdampak langsung pada masyarakat.
Acara-acara seremonial akan kami kurangi. Fokus kami tetap untuk kesejahteraan masyarakat,” tegasnya.
Selain efisiensi, Pemkab Nganjuk juga berupaya meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) untuk menutup celah kekurangan anggaran.
PAD harus lebih digenjot. Tidak boleh ada kebocoran,” tambahnya.
Meski ada pengurangan memastikan dana transfer, Kang Marhaen belanja masyarakat dan bantuan sosial tidak akan terganggu.
Program kesejahteraan masyarakat tetap berjalan. Tidak ada pengurangan bantuan,” tandasnya.
Diketahui, tahun depan Pemkab Nganjuk seharusnya menerima transfer sebesar Rp1,9 triliun. Namun setelah pemangkasan, dana yang diterima hanya sekitar Rp1,6 triliun.
Pemotongan tersebut terjadi pada sejumlah pos penting seperti Dana Desa, Dana Bagi Hasil (DBH), Dana Alokasi Umum (DAU), serta Dana Alokasi Khusus (DAK) Non-Fisik untuk pendidikan dan tunjangan guru.
Beberapa kepala OPD mengaku mulai melakukan penyesuaian terhadap program kerja mereka.
Banyak kegiatan yang harus direvisi karena anggarannya terbatas,” ujar salah satu pejabat OPD yang enggan menyebutkan namanya.
(Ricko)