
Nganjuk | Updatenewstv- Anggota Komisi VII DPR RI Dapil Jawa Timur VIII, Banyu Biru Djarot, menggelar kegiatan Sosialisasi Standarisasi dan Penilaian Kesesuaian bagi pelaku UMKM di Desa Gejagan, Kecamatan Loceret, Kabupaten Nganjuk, Kamis (9/10/2025).
Dalam kegiatan yang menggandeng Badan Standardisasi Nasional (BSN) tersebut, Banyu menekankan pentingnya kreativitas dan pemahaman tentang standar produk agar UMKM mampu bersaing dan menembus pasar yang lebih luas.
BSN melaksanakan penyusunan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, pemantauan dan evaluasi di bidang:
- Pengembangan standar: BSN merencanakan sampai menetapkan SNI
- Penerapan standar: BSN memberikan surat persetujuan penggunaan tanda SNI (SPPT SNI)
- Penilaian kesesuaian: dilakukan oleh laboratorium, lembaga inspeksi dan lembaga sertifikasi (pemerintah/BUMN/Swasta) yang diakreditasi, sebagai dasar pemberian SPPT SNI
- Akreditasi: BSN memberikan hak penggunaan logo KAN dan/atau logo internasional kepada LPK yang diakreditasi, melalui proses akreditasi
- Standar nasional satuan ukuran: BSN memberikan layanan kalibrasi untuk laboratorium, lembaga inspeksi, maupun industri
Di tengah efisiensi seperti sekarang, kata kuncinya adalah kreativitas. Kalau para pelaku UMKM benar-benar mengikuti langkah-langkah standarisasi, mereka akan mampu menciptakan nilai dan menambah nilai produk mereka. Dari situ muncul keuntungan yang bisa menjadi modal usaha baru,” ujar Banyu Biru.
Banyu menjelaskan, penerapan Standar Nasional Indonesia (SNI) bukan hanya soal kelayakan produk, tetapi juga menciptakan value creation dan added value yang akan berdampak langsung pada peningkatan harga jual dan kepercayaan pasar.

Kalau produk sudah memenuhi standar, otomatis lebih dipercaya pasar. Dari situ terbuka peluang memperluas market, apalagi sekarang perekonomian sudah bergerak via digital dan sosial media,” jelasnya.
Politikus muda itu juga menyoroti persoalan klasik yang kerap dihadapi pelaku UMKM, yakni kesenjangan informasi (information gap). Menurutnya, banyak pelaku usaha yang tidak tahu harus bertanya ke mana saat mengurus izin, sertifikasi halal, atau proses standardisasi produk.
Banyak yang tidak tahu mau nanya ke siapa. Itulah kenapa saya hadir menjadi jembatan antara masyarakat dan kementerian. Saya ingin memastikan informasi yang dibutuhkan pelaku UMKM sampai ke tangan yang tepat,” katanya.

Selain mengedukasi, Banyu juga berkomitmen menghadirkan berbagai program pelatihan dan peningkatan kapasitas bagi pelaku UMKM di dapilnya. Ia menyebut pelatihan-pelatihan dari Kementerian Perindustrian dan Kementerian Ekonomi Kreatif akan terus digulirkan untuk mendukung peningkatan kualitas dan manajemen usaha kecil.
Kita akan dorong pelatihan manajerial dan Up Skilling agar pelaku UMKM bisa naik kelas. Bagi yang sudah punya kemampuan, kita tambah kemampuannya. Yang baru mulai pun akan kita bimbing agar bisa mandiri,” terang Banyu.
Kegiatan sosialisasi tersebut mendapat sambutan hangat dari warga. Kepala Desa Gejagan, Dedy Nawan, mengapresiasi langkah Banyu Biru yang turun langsung memberikan edukasi kepada masyarakat.

Kami berterima kasih kepada Pak Banyu Biru yang sudah hadir di Desa Gejagan. Ilmu yang beliau sampaikan sangat bermanfaat dan semoga bisa menambah penghasilan warga melalui usaha mandiri,” ujar Dedy.
Menutup kegiatan, Banyu menegaskan alasannya turun langsung ke lapangan.
Saya turun karena saya wakil rakyat, dan saya wakil Anda semua,” tutupnya.
(Ricko)