Nganjuk | Updatenewstv- Marhaen Djumadi sebagai Pembina PPDI Kabupaten Nganjuk beserta Ketua dan pengurus jajaran Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) Kabupaten Nganjuk, berduka atas meninggalnya Wakil Ketua, Harto, yang meninggal dunia karena sakit pada Minggu, 9 Juni 2024.
Harto, yang juga menjabat sebagai Kaur Perencanaan (Bayan) di Desa Sukoharjo, Kecamatan Wilangan, Kabupaten Nganjuk, mengembuskan napas terakhirnya pada pukul 06.00 WIB di usia 56 tahun.
Pada saat bertemu dengan keluarga almarhum di rumah duka pada Senin, 10 Juni 2024. Harto dikenal sebagai sosok yang berpengaruh di Kecamatan Wilangan dan Kabupaten Nganjuk.
Menurut Ketua PPDI Kabupaten Nganjuk, Soim Rohani bahwa Almarhum Harto memiliki dedikasi tinggi terhadap perkembangan PPDI sejak sebelum organisasi itu resmi terbentuk hingga sekarang. Pada tanggal 14 Januari 2020, Harto diangkat sebagai Wakil Ketua PPDI Kabupaten Nganjuk oleh Ketua Umum PPDI Pusat, Mujito. Pengangkatannya bertepatan dengan kekosongan jabatan Ketua Provinsi Jawa Timur, menjadikan perannya krusial dalam mendampingi Ketua PPDI Nganjuk dalam berbagai kegiatan baik di tingkat kabupaten maupun provinsi.
Almarhum Harto adalah tokoh penting dalam PPDI Nganjuk. Beliau telah mengabdi sebagai perangkat desa sejak 2004 dan memiliki komitmen yang luar biasa dalam memajukan organisasi ini,” ujar Soim Rohani, Ketua PPDI Nganjuk.
Kehadiran para pengurus PPDI Nganjuk, Soim Rohani, SH, Sujiman, Joko Purnomo, Bambang Budiono, SH, MH, dan Joko Prayinto, SH, memberikan dukungan moril kepada keluarga yang ditinggalkan. Mereka juga menyerahkan bantuan dari anggota PPDI Nganjuk sebagai bentuk solidaritas dan semangat kebersamaan.
Bantuan ini kami himpun dari seluruh anggota PPDI Nganjuk untuk meringankan beban keluarga yang ditinggalkan. Ini adalah wujud nyata dari semangat jiwa korsa di antara perangkat desa,” tambah Soim Rohani.
Dalam kesempatan tersebut, Soim Rohani juga menegaskan pentingnya terus memupuk persatuan dan kesatuan di antara perangkat desa di Nganjuk.
Solidaritas harus tetap dijaga, sesuai dengan slogan PPDI Kabupaten Nganjuk, ‘Tak kan Ada Perubahan Tanpa Pergerakan.’ Kita harus saling bahu-membahu untuk mewujudkan perubahan positif,” pungkasnya.
Sementara itu, Pembina Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) Kabupaten Nganjuk, Dr. Drs. H. Marhaen Djumadi, S.E., S.H., M.M., MBA., saat diberitahu terkait meninggalnya Wakil Ketua PPDI Kabupaten Nganjuk melalui telepon seluler, beliau (Marhaen Djumadi) menyampaikan rasa berduka cita atas kehilangan salah satu tokoh berpengaruh di lingkungan perangkat desa maupun di organisasi PPDI Kabupaten Nganjuk.
Beliau (Marhaen Djumadi) sebagai Pembina PPDI Nganjuk menyampaikan rasa kehilangan tokoh berpengaruh di lingkungan perangkat desa kabupaten Nganjuk,” ucap salah satu Pengurus PPDI Nganjuk yang menghubingi Marhaen melalui sambungan selulernya.
Sebagai langkah selanjutnya, PPDI Nganjuk berencana mengadakan Rapat Koordinasi (Rakor) untuk menentukan pengganti Harto sebagai Wakil Ketua. Pertemuan ini akan melibatkan pengurus kabupaten dan koordinator kecamatan untuk memastikan transisi yang mulus dan keberlanjutan organisasi.
Almarhum Harto telah meninggalkan jejak luar biasa di PPDI Kabupaten Nganjuk dan di komunitas Desa Sukoharjo.
Kepergiannya meninggalkan duka yang mendalam, namun dedikasi dan pengabdiannya akan terus dikenang serta menjadi inspirasi bagi seluruh perangkat desa di Kabupaten Nganjuk.
(Ricko)